Perjodohan adalah hal yang pasti sepanjang pengetahuan ada siang malam, putih hitam maupun cerah dan kelam. Pernikahan sering disebut sebagai solusi mengatasi perzinaan. Namun menikah bukanlah akhir dari tujuan dan setiap pasangan memiliki sebuah harapan dari ikatan pernikahan. Penting artinya mengetahui tujuan dan saling memiliki rasa keterbukaan di antara sepasang insan yang ingin menjalin tali pernikahan.
Apakah aku dan kamu benar-benar jodoh? Jika aku bersikeras untuk menikahmu, apakah aku sudah mampu secara finansial dan mental untuk pasanganku?
Karena menikahimu bukanlah urusan telanjang semata, pasti akan banyak sekali kompleksitas persoalan yang ada di dalamnya. Permasalahan hidup tidak akan pernah selesai dan akan terus timbul seiring dengan berkembangnya diri. Mungkin hari ini aku cintai, namun esok pagi akan aku benci. Dalam sebuah rumah tangga akan selalu muncul masalah-masalah yang belum tentu kita siap untuk menghadapi. Alih-alih yakin sudah menemukan seseorang yang tepat, tetapi sebenarnya hanya sudah tidak kuat menahan hasrat. Ada realitas manusia yang berhak milik dan selalu dikaitkan dengan keberadaan, kepentingan, atau kebutuhan.
Ketika berada dalam kegelapan setiap diri dianjurkan untuk menenteramkan pikir, menjernihkan hati dan menghidupkan perasaan
Memutuskan bahwa aku dan kamu adalah berjodoh itu tidaklah mudah. Kita satu sama lain harus menggali pengalaman hidup untuk dibedah, bagaimana kita menjalani kehidupan yang susah atau kebiasaan keseharian yang lumrah. Karena perkembangan pengalaman memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian diri untuk menjadi dewasa setelah perjalanan kita dari orok yang merah.
Laki-laki dan perempuan adalah makhluk sosial yang memiliki caranya sendiri untuk membangun relasi bukan korban dari nasibnya sendiri. Setiap manusia memiliki pesona dan juga memiliki luka-luka lama yang mungkin sudah takdir dari Ilahi dan Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mengubahnya sendiri.
Baca Juga : Rahasia Ketenangan Hati
Jikalau kita berjodoh pasti aku dan kamu akan memiliki tanggung jawab dan kesadaran atas nasib kita sendiri. Kita akan membuat kesepakatan - kesepakatan dengan berdiskusi sehingga melahirkan kasih sayang dalam berkomunikasi. Komunikasi yang sehat dan terbuka adalah solusi jika memang hubungan kita jauh dari ekspetasi.
0 comments: